Jumat, 25 Maret 2011

Menghilangkan Rasa Gugup atau Malu Berbicara didepan banyak orang

Banyak orang yang merasa gugup atau malah malu kalo disuruh bicara di depan umum. Presiden kita yang pertama adalah salah satu contoh nyata betapa beliau bisa menguasai panggung, sampai sampai beliau disebut singa podium. Kalau belau berpidato berapi api, para rakyat rela berjalan berkilo kilo meter cuma untuk melihat Bung Karno pidato yang mirip berpuisi...Debut pertamanya adalah ketika berumur 16 tahun. pernah bicara dihadapan orang-orang elit teman teman HOS Tcokro Aminoto (Ayah Asuh sekaligus guru yang sering mendidiknya dalam berpidato)“I am speaking to you in a language, which is not mine nor yours, but I am speaking with the language of my heart,” begitu kalimat yang cukup sering dipakai Bung Karno dalam pidato-pidato di manca negara. “I am speaking with language of my heart”… bahasa hati.
sebenarnya apa rahasianya?


1.  Manfaatkan kesempatan berbicara di mana saja


Keterampilan berbicara di depan publik sangat tergantung jam terbang. Semakin sering dipraktekkan, akan semakin dikuasai dan lebih nyaman dilakukan. Karena itu, jangan sia-siakan tiap kali Anda memiliki kesempatan berbicara. Contohnya kalau ada hajatan , sambutan etika acara kematian... ketika sedang ada pengumuman, dan sebagainya.

2. Gunakan pertanyaan


Salah satu cara yang digunakan adalah memaksakan diri untuk membuat minimal 1 pertanyaan setiap kali berada di sebuah forum. Apakah forum itu sebuah training, workshop, meeting atau sekedar diskusi santai, manfaatkanlah dan gunakan untuk mengajukan pertanyaan. Ini melatih keberanian sekaligus kemampuan merangkai kata untuk menciptakan pertanyaan yang baik dan berkualitas. Mungkin pada awalnya Anda berpikir saya tidak punya hal yang ingin ditanyakan. Maka paksakanlah dan Anda akan terbiasa untuk menjadi orang yang aktif dalam setiap forum tanpa harus menjadi dominan. Ingat, tidak ada pertanyaan yang bodoh, jadi jangan pernah malu untuk bertanya.

3. Refleksi dan Resitasi

Setiap kali Anda selesai mengerjakan suatu hal, coba refleksikan dengan berbicara sendiri kepada diri Anda sendiri. Dengan cara ini Anda mencoba menerjemahkan apa-apa yang ada dalam pikiran menjadi kata-kata yang harus dikomunikasikan. Proses ini juga mirip dengan melakukan resitasi atau proses pengulangan setelah Anda selesai membaca sebuah buku. Coba ceritakan kepada diri Anda sendiri apa isi buku tersebut. Anda akan melatih kemampuan berbahasa lisan.

4.  Latih Vokal


Melatih vokal dapat dilakukan ketika Anda sedang sendiri dalam ruangan, di depan kaca, atau bahkan di kamar mandi. Ucapkan kata-kata seolah-olah Anda sedang berbicara di depan orang banyak. Bayangkan ada banyak mata yang memperhatikan Anda. Rasakan kekuatan dari vokal Anda, intonasi yang digunakan, cepat lambatnya suatu kata diucapkan dan seterusnya. Melatih vokal di sini mirip seperti orang berlatih bernyanyi. Anda melatih membunyikan kata dengan benar, dengan intonasi suara yang tepat dan dengan volume yang jelas di dengar tanpa harus terkesan berteriak.

5. Biasakan berbahasa yang baik dan benar


Dalam berbicara, ada kalanya kita memakai bahasa slang atau bahasa pergaulan yang akrab. Ini merupakan hal yang biasa dilakukan jika berbicara dengan teman akrab. Namun saya juga menyarankan agar Anda membiasakan berbahasa yang baik dan benar, terutama ketika berbicara dengan orang lain. Dengan membiasakan berbahasa yang baik dan benar, secara natural Anda akan menjadi pembicara alami yang tutur katanya teratur, pilihan kalimatnya pas, alur bicaranya terstruktur dan mudah dimengerti. Dengan demikian, setiap ada kesempatan apapun untuk berbicara di depan umum, secara otomatis Anda dengan mudah dapat melakukannya tanpa harus melakukan persiapan yang banyak.

6.  Evaluasi hasil latihan.


Hal ini sangat perlu karena untuk progress kita di masa datang. Untuk mengetahuinya bisa lewat teman atau merekam gaya bicara kita sendiri.

7. Sering belajar bicara di depan kaca.


Bung Karno dulu semasa muda juga sering bicara melatih pidato di depan kaca. Hal ini sangat perlu karena kia bisa tahu bagaimana eksen kita ketika berhadapan dengan orang banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar